Oleh:
Rafif Amir Ahnaf
Ketua FLP Wilayah Jawa Timur
Mengenal calon-calon penulis muda berbakat selalu membuat saya bersemangat.
Hari ini,
workshop kepenulisan penerbit Satoe digelar. Setidaknya ada 2 peserta berstatus pelajar yang menurut saya memiliki potensi mumpuni.
Karyanya di atas rata-rata.
Seorang diantaranya adalah murid saya di
sebuah SMA swasta. Dan dia memang yang terbaik dari semua siswa ekstra. Seorang lagi siswi SMP
kelas 2. Gayanya bercerita membuat saya terpukau. Ia bisa mengatur irama agar
cerita bias megaduk emosi.
Karyanya adalah satir dan ironi yang
mengusik beragam karakter manusia.
Penulis-penulis muda seperti mereka yang saya nantikan.
Mereka tidak hanya lihai menulis,
tetapi tulisannya bernas dengan diksi yang
indah, pesan yang kuat, dan empati yang mendalam. Tak mudah menulis seperti itu, hatta bagi para
penulis-penulis yang telah berpengalaman.
Tetapi mereka melakukannya dengan baik. Menjadi
orang dengankemampuan menulis rata-rata. Saya yakin, mereka akan menjadi bintang di
langit masa depan. Tetapi syaratnya,
mereka tunjukkan kilaunya pada dunia,
menulis dalam setiap keterbatasan,
menulis dalam nuansa perjuangan.
Saya berharap mereka tak mudah tumbang. Saya sangat berharap mereka terus bertahan,
terus menulis,
terus menjadi pejuang
kata-kata hingga maut memisahkan ruh dari raga.
Karena saya melihat betapa banyak penulis muda yang
mulanya menulis dengan sangat baik dan begitu bersemangat,
namun lambat laun menyingkirkan diri dari berkarya lagi.
Terkadang mereka mutung karena dikritik,
atau karena karyanya tak kunjung terbit dan dimuat di
media.
Oleh karenanya saya menyarankan mereka untuk bergabung dengan Forum
Lingkar Pena. Sebab, kendala terbesar seorang calon penulis bukanlah karena banyaknya aktivtas tapi karena lemahnya kemauan dan motivasi. Maka keberadaan mereka dalam lingkaran pegiat literasi dapat terus diasah dengan baik. Seolah sebuah bibit tanaman yang
menemukan tanah
paling subur untuk terus tumbuh dan menghasilkan buah-buahnya.
Dipupuk, disiram, sampai tiba masanya untuk dipetik beramai-ramai.
Saya sangat bersyukur jika dberi kesempatan menjadi salah satu orang
yang kelak membesarkan mereka,
menyaksikan mereka berada dalam deretan penulis-penulis terbaik di
Indonesia. Bahkan, penulis terbaik di dunia.
Berbakti, Berkarya, Berarti
BalasHapus