Oleh :
Saif Ahmad
Divis Jaringan Wilayah FLP Jawa Timur
Judul
Buku : Anomali Hati
Penulis
: Lubis Grafura
Negara
: Indonesia
Bahasa
: Indonesia
Genre
: Roman
Penerbit
: Yogyakarta: Mojok
Tanggal terbit
: Mei 2018
Halaman
: 175 halaman
ISBN
: ISBN 978-602-1318-67-6
Resensi
Berbeda ruang dalam satu waktu, hal
ini wajar saja. Bagaimana jika berbeda ruang dalam dua waktu yang berbeda?
Inilah yang terjadi antara Alendra dan Sheli. Berawal dari pesan kesasar ke
gawai Alendra kemudian terjalinlah sebuah rasa cinta. Namun ironisnya rasa itu
hanya bisa dipendam karena keduanya berada di dua dimensi yang berbeda.
Anomali Hati adalah karya fiktif
Lubis Grafura ini berhasil memikat saya untuk segera menyelesaikan membaca
novel ini. Konflik dalam cerita ini bermula ketika sebuah pesan dari Sheli atas meninggalnya seorang professor di
kampus Alendra yang ternyata waktu yang diceritakan Sheli berbeda dengan waktu
yang diceritakan Alendra. Sehingga Alendra berkesimpulan jika terjadi anomali
waktu. Alendra mulai menggunakan berbagai cara agar bisa bertemu Sheli. Seperti
datang kerumahnya, janjian nonton film hingga bertemu dengan teman dekat Sheli,
namun lagi-lagi hasilnya nihil.
Kegagalan demi kegagalan
atas pertemuan yang direncanakan membuat Sheli putus asa. Namun Alendra
berhasil menguatkannya bahwa ia akan berjuang demi cintanya pada Sheli.
Meskipun komunikasi hanya bisa melalui pesan singkat dan surel. Namun akhirnya
mereka memutuskan untuk menentukan hari pertemuan dengan menghitung maju untuk
waktu Alendra dan menghitung mundur untuk waktu Sheli. Dengan demikian mereka
akan menemukan waktu yang sejajar, dan saat itulah mereka dapat bertemu.
Novel ini berhasil
memikat kalangan remaja khususnya mereka yang menyukai novel bergenre ilmiah
yakni ilmu fisika. Pada bab satu misalnya penulis telah berhasil membuat
pembaca untuk terus mengikuti alur cerita dengan memecahkan sebuah persoalan
tentang kelajuan sebuah anak panah yang dibumbui dengan cerita fiksi yang mudah
dicerna. Hal inilah yang menjadi salah satu kelebihan dari novel ini. Selain
itu hukum Newton, teori Galileo, masalah relativitas, turbulensi dan lainnya
yang dipernak-pernik dengan masalah-masalah sosial menjadi penanda bahwa inilah
novel bergaya ilmiah yang penuh intrik.
Selain itu kata-kata
romantis seperti “Sebelum jarak menjadi
jauh, hati kita pernah sedekat jari telunjuk dan jari tengah ini” berhasil
dilontarkan dan ditata dengan epic oleh penulis. Dan hal ini tentu menjadi
nilai bagi keindahan novel bergaya ilmiah ini.
Namun dalam beberapa
ulasan, novel ini sedikit membingungkan saat munculnya Sheli yang lain di
dimensi yang berbeda. Sedangkan yang menjadi Alendra hanya satu. Mungkin inilah
yang memang diinginkan oleh penulis agar pembaca bisa kritis dan cermat dalam
membaca. Selain itu munculnya orang-orang baru diakhir cerita seperti dokter
dan penculik, yang ternyata hanyalah halusinasi saja karena efek dari koma
tentu akan memberikan efek tidak fokus pada cerita jika tidak disajikan dengan
alur yang runut dan jelas.
Terlepas dari itu semua
saya mengucapkan bravo untuk Pak
Lubis yang bisa menyampaikan pesan dalam sebuah novel bergenre ilmiah ini. Anomali Hati merupakan novel yang menyegarkan
dan menggairahkan untuk terus dibaca hingga tamat. Sehingga novel ini sangat
direkomendasikan bagi kalian yang doyan baca. Selamat Membaca.
Blitar, 08 September 2018
Tidak ada komentar