“semua bus penuh Be” kata saya pada Babe,
melihat bus yang penuh. Begitu ada bus yang datang semua berebut naik. Beredesak
desakan, laki laki perempuan, tua muda.. “aah males aja kalau kayak gini” imbuh
saya ogah-ogahan mencoba naik bus.
“Nur, kita ikut Sugeng Rahayu saja ya”
kata Babe, saya hanya mengangguk.
Kami lalu berjalan menuju bus Sugeng
Rahayu. Beberapa saat kemudian bus meluncur menuju Mausopati. 4 jam perjalanan,
setelah sempat mampir di rumah makan, akhirnya kami sampai di Mausopati. Di sana
sudah ada Mas Angga suprapto Wakil Ketua FLP Jatim bersama istri dan sepupunya.
Setelah saling sapa dan sedikit
ngobrol, kami lalu meluncur ke rumah Mas Angga. Tapi, sebelumnya kami di ajak
mampir makan dulu.
“Babe makan lagi? Tadi kan baru
makan?” tanya saya melihat Babe dengan sepiring Tepo Tahu dan semangkuk bubur
kacang hijau Madura.
“hahaha” kami berenam ketawa bareng.
Pagi yang sejuk, bagi kami udara di
sini cukup dingin. Maklum sehari hari yang kami lihat adalah pabrik, dengan
tingkat polusi yang cukup tinggi. Gresik kota industri, begitu pula Sidoarjo. Sejenak
saya mengambil foto bunga di sekitar rumah mas angga sambil menikmati udara
dingin, serta sunrise yang mulai muncul. Sementara Babe, masih sibuk
dengan penilaian lomba FLP Lumajang.
“itu Gunung Lawu” kata Mas Angga,
sembari menunjuk Gunung Lawu yang nampak jelas di depan kami.
“beneran mas?” kata saya tidak
percaya.
“iya, karena memang magetan itu
terletak di kaki Gunung Lawu”
Kami lalu diajak jalan-jalan,
melewati sawah, terasering, melihat hamparan hijau di lereng gunung lawu. Di tambah
dengan suara genericik air di pematang sawah, masyarakat yang ramah menyapa
kami, semakin menambah sejuk dan tenangnya alam pedesaan. Jauh dari hiruk pikuk
kendaran juga suasana kota.
Kembali kerumah, sebelum siap-siap
kami makan dulu. Tepo Bubur Lodeh Sambel Pecel, yang konon harganya cuman 2
ribu rupiah. Waaah murah sekali yah, di Gresik paling cuman dapat lontongnya
saja :D.
Telaga sarangan menjadi tempat Turba
skaligus pengukuhan FLP Magetan kali ini. Suasana cukup ramai, karena ini hari
minggu. Sehingga mobil kami tidak bisa masuk, akhirnya kami berjalan menuju
tempat yang sudah di pesan.
Sampai di sana sempat kaget, karena
ternyata calon ketua baru adalah Mbk Tri Winarsih atau yang akrab di sapa
dengan Mbak Wiwin ini adalah adek kelas saya selama di kampus. Kami lalu
bernostalgia, mengingat masa masa di kampus, dan yang jelas suasana kota Jogja
yang selalu membuat kami ingin kembali, eeeh...
Sebelum acara di mulai, kami terlebih
dahulu makan. Menunya adalah sate kelinci. Duuuuh.. kalau ingat kelincinya yang
imut-imut, ga bakal bisa makan nih. Tapi berhubung sudah jadi sate, langsung lahap
saja :D
Acara di hadiri oleh calon pengurus
FLP Magetan, yaitu mbk Wiwin sebagai ketua, mbk Restu, mbk Ririn, mbak Ulin,
dan mas Fathan (mas saya lupa bagian-bagiannya) juga perwakilan dari FLP Jatim,
yakni Babe Rafif, Mas Angga dan saya.
Di mulai dengan pembukaan oleh Mas
Angga, qiroah oleh Mbak Riri Abdillah (suaranya merdu nian), sambutan oleh
Wiwin (ketua FLP Magetan yang baru) dan sambutan Babe Rafif selaku ketua FLP
Jatim.
“sebenarnya, ini bukan pengukuhan ya,
tapi menghidupkan kembali FLP Magetan. Karena FLP Magetan sebenarnya sudah
tercatat di pusat” kata Babe dalam sambutannya.
Setelah itu acara serah terimah SK
dari FLP Wilayah dan foto-foto J
Sebelum melanjutkan perjalan kerumah
Mbak Riri, kami di beri kesempatan untuk menikmati Speed boat mengelilingi
Telaga Sarangan. Speed Boat berjalan pelan, sehingga kami cukup puas menikmati
pemandangan yang indah dan menyejukkan mata. Meskipun kami tidak bisa menikmati
sensasinya J
Kerumah mbak Riri, mata kami tertuju
pada sebuah bangunan yang ternyata itu adalah Sintesa, sebuah Pesantren yang
fokus pada quran dan bisnis onlen. Beberapa materi yang diajarkan adalah google
ads, Media Sosial. Pondok pesantren ini gratis lho J
Masuk kedalam rumah Mbak Riri, mata
saya tertuju pada seperangkat alat jahit.
“itu adalah alat buat manset Mbak”
kata Mbak Riri melihat saya penasaran dengan alat itu.
Usai beramah-tama di rumah Mbak Riri,
saya dan Babe Rafif lantas pamit. Karena jam sudah menunjukkan pukul 14.00. Sedih
deh L Tapi sebelum pulang Mas Fathan
mencontohkan dulu membuat manset. Cepet ternyata, tak sampai 5 menit lho...
See u all teman-teman. Sukses untuk FLP
Magetan. Semoga setelah ini semakin membumikan literasi di bumi Magetan J
Komentar
Posting Komentar