“ayo” kata Babe setelah
turun dari mobil mempersilahkan kami masuk.
Saya, Inel, Rofi dan Fatim
bergegas memasukkan tas ke bagasi dan mengatur posisi duduk. Tak berselang lama
bunda Sinta Yudisia datang. Mobil yang
kami tumpangi melesat cepat meninggalkan Terminal Bungurasih.
Sesampai di kota Solo jam
menunjukkan pukul 02.30, kami singgah di Wisma Seni. Tenyata kamar penuh. Satu
kamar akhwat belium dibuka. Akhirnya kami
istirahat di kantin. Sambil berdiskusi dengan bunda Sinta dan babe Rafif. Dari
mulai diskusi kepenulisan, minta tanda tangan hingga diskusi masalah jodoh. Nah
lhooo....
Usai sholat subuh, kami
berjalan-jalan kesekitar. Niat mencari makan karena perut sudah keroncongan,
protes minta di isi. Berjalan kesekitar menikmati suasana di sekitar kota Solo.
Dalam hati kami bertanya “kok sepi?”. Ternayata dari informasi yang kami dapat
dari salah seorang ibu yang mengantar kami membeli sarapan, memang tempat ini
di dominasi anak kos, jadi setiap ahad pada pulang.
Naik turun kami mencari
makan di antar salah seorang ibu baik hati yang melihat wajah melas kami. Kami akhirnya
kembali ke Wisma sendiri, mencari jalan pintas. Tapi ternyata kami kesasar,
masuk kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Eh bagi malah seru, kami bisa
foto-foto, bahasa kami “nyasar bahagia”.
Pulang jalan-jalan pagi,
kami bergegas makan dan bersih diri, lantas foto bersama. Kalau tidak salah ada
mbak Yovan, mbak Riri dan teman teman yang lainnya. “cheese”, satu dua
“cekrekkk!”
Meluncur ke FKIP UNS,
tempat Gebyar Milad ke-21 FLP kami sempat kesasar. Gerbang utama, di tutup. Kami
putar balik mencari pintu lain agar mobil bisa masuk (bilang aja males jalan
:D). Tanya gmaps, tanya orang, akhirnya mobil kami bisa masuk. Eits! Jangan
senang dulu ternyata untuk menemukan FKIP tak semudah yang di bayangkan, kami
nyasar lagi. Sampai kami melihat sebuah gedung berwarna ungu.
Gebyar Milad berlangsung
khidmat, di mulai dari pembukaan, musikalisasi puisi dan materi dari ustadz
Adian Husaini dan kang Irfan Hidayatullah, hingga pengumuman lomba blogger
dan video kreatif. Dari lomba itu 3 di raih oleh FLP Jatim. Yakni mbak Hiday Nur,
juara II lomba blogger Kisah Inspiratif Aku dan FLP, Lita Letianti juara
III lomba blogger Kisah Inspiratif Aku dan FLP dan M. Amir Hamzah, FLP Probolinggo juara III video kreatif. Selain
itu di susul Ilham Sadli yang ternyata juga menjadi juara III dalam lomba blog
cerpen, yang diselenggarakan blogger FLP.
Selesai acara kami
berencana sillaturrahmi ke rumah mbak Afifah Afra ketua FLP Pusat, namun ternyata
beliau masih ada sarasehan. Akhirnya kami pending, alhamdulillah kami
dapat makan gratis dari panitia, jadi deh kami makan di bawah rindangnya pohon yang
berjejer di depan FKIP UNS. Lesehan yang benar benar lesehan. Setelah itu kami
sholat di masjid kampus UNS.
Pasar klewer! Tujuan selanjutnya.
Niatnya mencari oleh-oleh sekaligus menanti harap cemas apakah kami bisa sillaturrahmi
kerumah mbak Afra ataukah tidak. Karena salah satu program Humas Wilayah adalah
sillaturrahmi kerumah FLP pusat, dan saya tidak ingin menyia nyiakan moment
ini.
Sampai di pasar Klewer
kami segera menghambur ke para pedang batik. Dari lihat lihat sampai tanya
harga lalu ditinggal pergi, karena kurang cocok. Memilah dan memilih batik buat
orang orang di rumah. Tak terkecuali babe Rafif, yang akhirnya memborong batik
buat Shafa dan umminya.
“be, mbak Afra ada di
rumah jam 16an” kata saya waktu itu.
“ok, baiklah kita kerumah
mbak afra setelah dari sini ya” kata babe minimpali.
Jam menunjukkan pukul
16.50 kami bertolak menuju rumah mbak Afra. Dengan petunjuk gmaps, kami
mencari alamat mbak Afra. Alhamdulillah tidak pakai nyasar. Kami sampai dengan
bahagia dan ceria, meskipun mbak Afra belum sampai.
Mbak afra datang, ternyata
bersama dengan kang Irfan dan istri, juga beberapa orang dari pengurus pusat. Jadi
kami ngobrol panjang lebar. Dari masalah penulisan novel, bahas masalah sastra.
Obrolan semakin seru manakala sampai pada baabun nikah, bab jodoh. Yaelaaah..
Dari dulu kalau udah bahas yang namanya jodoh memang ga ada habisnya yaa...
Setelah selesai ngobrol
panjang lebar, lihat lihat koleksi bukunya mbak afra, diskusi dengan kang irfan,
waktunya kami pamit. Duuuh sedihnya... lihat dek ihan sampai nangis karena kita
tinggal.. hikz... hikz...
Tak terasa sudah 3
perjalanan, sekitar pukul 23.00, ban kami bocor di sepanjang perjalanan kota Ngawi.
Kami semua turun, sedangkan pak supir mengganti ban. Ngantuk iya, tapi itu tak
menyurutkan babe Rafif dan Inel untuk terus menulis (dengan hp) karena harus
menyetor tulisan di kelas junior wicha.
Sampai terminal
bungurasih, jam menunjukkan pukul 03.30. kami berenam segera naik keruang
tunggu, numpang istirahat sebelum melanjutkan perjalanan pulang. “ngemper” lagi
sambil menunggu adzan subuh sambil melepas lelah dan penat di dalam mobil. Setelah
sholat subuh, kami melanjutkan perjalanan pulang kerumah atau tujuan masing
masing... yeaaah...
Selamat jalan kawan-kawan
T_T see u next insyaallah...
Reportase by Nursh, Humas FLP Jatim
Fotoku ketutup Ivan 😂
BalasHapushehe ivan :D
BalasHapus